top of page
Search

Strategi Mengatur Anggaran Bulanan untuk Mahasiswa

  • elpebriyanti
  • Aug 7
  • 3 min read

Mengatur anggaran bulanan menjadi salah satu keterampilan penting bagi mahasiswa, terutama bagi mereka yang hidup jauh dari keluarga dan harus mengelola keuangan sendiri. Kemampuan untuk mengatur keuangan secara bijak dapat membantu mahasiswa tidak hanya mencukupi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menyiapkan masa depan keuangan yang lebih stabil. Dalam konteks ini, strategi pengelolaan anggaran yang tepat sangat diperlukan untuk menghindari masalah keuangan, utang, dan stres yang disebabkan oleh pengeluaran tidak terkendali.

Mahasiswa Telkom University, sebagai bagian dari generasi digital yang hidup di era penuh tantangan dan peluang, perlu memiliki pemahaman tentang pengelolaan keuangan yang efektif. Artikel ini akan membahas berbagai strategi dalam mengatur anggaran bulanan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mahasiswa.

Memahami Sumber Pendapatan dan Kebutuhan Dasar

Langkah pertama dalam menyusun anggaran adalah memahami sumber pendapatan yang dimiliki. Bagi mahasiswa, sumber pendapatan umumnya berasal dari uang saku orang tua, beasiswa, pekerjaan paruh waktu, atau usaha kecil-kecilan. Mengetahui jumlah pasti pemasukan setiap bulan menjadi dasar untuk menyusun anggaran yang realistis.

Setelah itu, identifikasi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, transportasi, pulsa/internet, dan keperluan akademik. Mahasiswa Telkom University yang tinggal di Bandung, misalnya, perlu memperhitungkan biaya hidup di kota tersebut, termasuk biaya kos dan transportasi menuju kampus.

Tips:

  • Gunakan aplikasi pencatat keuangan seperti Money Manager, DompetKu, atau fitur spreadsheet sederhana.

  • Pisahkan antara pengeluaran wajib dan pengeluaran tambahan.

Menyusun Rencana Anggaran Bulanan

Setelah mengetahui pemasukan dan kebutuhan dasar, buatlah rencana anggaran bulanan. Anggaran harus mencakup semua pengeluaran rutin dan menyisihkan dana untuk tabungan atau dana darurat. Teknik yang umum digunakan adalah metode 50-30-20, yaitu:

  • 50% untuk kebutuhan pokok (makan, transportasi, kos),

  • 30% untuk keinginan (hiburan, nongkrong, belanja),

  • 20% untuk tabungan atau membayar utang (jika ada).

Rencana ini perlu disesuaikan dengan kondisi pribadi masing-masing mahasiswa. Sebagai contoh, mahasiswa penerima beasiswa Telkom University dapat menyisihkan dana lebih banyak untuk investasi pendidikan seperti kursus tambahan atau membeli buku referensi.

Menghindari Pengeluaran Impulsif

Salah satu tantangan besar dalam mengelola anggaran adalah pengeluaran impulsif. Diskon besar-besaran, promo makanan online, dan ajakan teman bisa menggoda mahasiswa untuk mengeluarkan uang tanpa perencanaan. Menghindari hal ini memerlukan disiplin diri dan pengendalian emosi.

Strategi:

  • Buat daftar belanja sebelum pergi ke supermarket.

  • Hindari membawa kartu ATM/kredit saat tidak dibutuhkan.

  • Unfollow akun media sosial yang sering mempromosikan diskon.

Mahasiswa Telkom University bisa memanfaatkan berbagai komunitas kampus untuk belajar gaya hidup hemat dan berbagi tips finansial antarmahasiswa.

Manfaatkan Diskon Mahasiswa

Sebagai mahasiswa, banyak sekali potongan harga yang tersedia untuk keperluan sehari-hari, mulai dari transportasi umum, tempat makan, hingga aplikasi digital. Mahasiswa dapat memanfaatkan kartu mahasiswa (student ID) untuk mendapatkan potongan atau promo yang membantu menekan pengeluaran.

Contoh: Telkom University sering bekerja sama dengan berbagai mitra eksternal untuk menyediakan akses layanan seperti software gratis (Microsoft 365, Grammarly, Canva Pro), yang jika dibeli sendiri bisa menguras anggaran.

Sisihkan Dana Darurat

Dana darurat adalah dana yang disiapkan untuk keperluan tak terduga seperti sakit, kehilangan dompet, atau laptop rusak. Idealnya, dana darurat disimpan di rekening terpisah agar tidak mudah diambil. Meskipun jumlahnya kecil, kebiasaan menyisihkan uang untuk dana darurat akan sangat membantu di saat-saat genting.

Misalnya, jika seorang mahasiswa kehilangan ponsel, dana darurat bisa digunakan untuk membeli pengganti tanpa harus meminta uang dari orang tua secara mendadak.

Catat dan Evaluasi Pengeluaran

Membiasakan diri mencatat semua pengeluaran, sekecil apa pun, membantu kita memahami pola konsumsi. Evaluasi ini sebaiknya dilakukan setiap akhir bulan. Dengan demikian, kita bisa memperbaiki kebiasaan yang tidak efisien dan mengalokasikan ulang anggaran secara lebih bijak.

Gunakan tools digital seperti Google Sheets atau aplikasi kas harian agar pencatatan lebih rapi dan mudah dianalisis.

Edukasi Keuangan Sejak Dini

Mengatur keuangan bukan hanya soal menyisihkan uang, tetapi juga membangun pemahaman tentang pentingnya literasi keuangan. Banyak mahasiswa Telkom University yang telah mengikuti seminar, pelatihan, atau program inkubasi bisnis yang secara tidak langsung mengajarkan pentingnya pengelolaan uang dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia usaha.

Membaca buku, mengikuti podcast, atau menonton video edukatif juga bisa menjadi bagian dari self-improvement dalam hal finansial.

Menabung dan Berinvestasi

Menabung bisa dimulai dengan jumlah kecil dan tetap. Pilihlah bank atau platform digital yang tidak membebankan biaya administrasi bulanan. Setelah memiliki tabungan tetap, mahasiswa bisa mulai belajar investasi kecil seperti reksa dana atau emas digital, tentunya setelah mempelajari risikonya.

Di lingkungan Telkom University, terdapat beberapa program dan komunitas yang mendorong mahasiswa mengenal dunia investasi secara sehat, seperti koperasi kampus atau seminar investasi dari alumni sukses.

Kesimpulan

Mengelola anggaran bulanan secara efektif link adalah keterampilan penting yang harus dimiliki mahasiswa agar kehidupan perkuliahan berjalan lancar tanpa beban finansial. Mulai dari memahami pemasukan, menyusun anggaran, menghindari pengeluaran impulsif, hingga mencatat dan mengevaluasi pengeluaran adalah langkah-langkah praktis yang bisa diterapkan. Mahasiswa Telkom University diharapkan bisa menjadi contoh generasi muda yang cerdas finansial, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga memberi inspirasi bagi lingkungannya.

References (APA Style):

Kiyosaki, R. T. (2017). Rich Dad Poor Dad: What the Rich Teach Their Kids About Money That the Poor and Middle Class Do Not! Plata Publishing.

Otoritas Jasa Keuangan. (2021). Panduan Perencanaan Keuangan Pribadi untuk Mahasiswa. https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/publikasi

Telkom University. (2024). Financial Literacy Program for Students. Retrieved from https://www.telkomuniversity.ac.id

 
 
 

Recent Posts

See All

Comments


We value your feedback and would love to hear your thoughts on our blog. Please drop us a line and let us know what you think.

Thank You for Contacting Us!

© 2021 by elpebri. All Rights Reserved.

bottom of page